Member Area

Services

Projects

Blog

Company

Social Media
©2023 Quickprint. All Right Reserved.

Blog

Update your knowledge with the latest information about digital printing industry.

Menciptakan Logo Tanpa Huruf, Apakah Berhasil?

28 Feb 2019 Article

Brand besar kerap membuat logo mereka sesimpel mungkin, bentuk yang begitu ikonik dan menjadi tren dalam beberapa tahun ke belakang. Kepemilikan terhadap bentuk grafis bisa menjadi visual yang powerful yang mengatur rekognisi brand secara global dan di daerah dengan bahasa berbeda.

Ketika simbol tanpa kata cukup familier, logo atau simbol tersebur bisa terasa lebih personal dan jauh dari kesan korporat. Tanpa sebuah perusahaan 'meneriakkan' namanya, logo akan bisa memicu reaksi impulsif.
 



 
Apple
Apple secara bangga telah menggunakan logo tanpa nama selama satu dekade, Anda harus menengok hingga tahun 1984 untuk menemukan logo Apple yang dilengkapi dengan nama.
Ronald Wayne saat itu memilih mewakili Apple Computer Co dengan ilustrasi seperti pahatan kayu yang terinspirasi dari Isaac Newton, yang dulu duduk di bawah pohon dan menemukan gravitasi.
Tapi logo ini tidak bertahan lama karena setahun setelahnya, logo ikonik Apple tergigit yang dibuat oleh Rob Janoff praktis bertahan hingga gini.


 
Starbucks
Brand kopi asal Seattle yang telah merajai dunia ini punya sejarah di balik logonya. Nama perusahaan tersebut terinspirasi dari teman pertama Kapten Ahab di Moby Dick, jadi desainer logo original bernama Terry Heckler memutuskan untuk menggambar Putri Duyung berekor dua yang populer di Abad ke-16.
Logo ini lalu berubah pada tahun 2011 dengan menghilangkan kata 'coffee' dan 'Starbucks' secara keseluruhan, menunjukan rasa percaya diri sebagai brand kopi terbesar yang ada di dunia.


 
McDonald's
Dulu merupakan fitur arsitektur yang menonjol dari restorannya, bentuk Golden Arches pertama kali masuk menjadi logo McDonald's di tahun 1961, sebelum itu, fast food ini menggunakan logo dengan teks berat seperti 'McDonald's famous barbecue' atau 'McDonald's famous hamburger...buy'em by the bag'
Setelah beberapa kali logo berubah, mulai dari background merah di tahun 1975 hingga moto 'im lovin' it' di tahun 2003. McDonald's akhirnya memutuskan logo Golden Arches berdiri sendiri pada tahun 2006, tanpa perusahaan nama, slogan tambahan atau pendekatan grafis lainnya.
 
Menggunakan logo yang minimalis akan berhasil jika brand Anda sudah dikenal di seluruh dunia. Tapi jika Anda baru merintis, tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan logo minimalis selama logo yang Anda tampilkan memiliki karakter. Untuk mengaplikasikannya di berbagai materi promosi, segera hubungi Quickprint Indonesia, digital printing terbaik yang ada di Jakarta.

TAGS : digital printing fun facts tips branding

Recent Articles
Piala Dunia FIBA 2023

29 Aug 2023

Stiker Car Branding

01 Aug 2023

Memahami dan Melakukan Kompresi Foto

28 Jun 2023

Fenerbahce S.K. – Sejarah dan Kebanggaan Istanbul

21 Jun 2023

Novak Djokovic – Sebuah Ikhtisar tentang Karier dan Prestasi

14 Jun 2023

31 May 2023

Menyelami Dunia Cutting Sticker: Sebuah Panduan Komprehensif dari Quickprint

24 May 2023

Formula E: Masa Depan Balap Mobil Ramah Lingkungan

22 May 2023

Formula E 2023 di Jakarta: Quickprint Mengulangi Keberhasilan dengan Kualitas Unggul!

Service Categories

Find your needs faster by choosing our services below