Sejarah digital printing relatif singkat jika dibandingkan dengan printing secara keseluruhan, yang jika ditelusuri berawal di tahun 1439, ketika pebisnis asal Jerman, Johannes Gutenberg membuat cetakan yang memicu produksi masal sebuah buku. Sementara itu, digital printing pertama kali muncul ke pasaran pada awal tahun 1990an.
Digital printing menggabungkan tiap gambar dari deretan nomor dan formula matematis yang rumit. Gambar-gambar ini dihasilkan dari metrik titik, yang juga disebut sebagai piksel. Proses ini bisa disebut juga sebagai digitising. Gambar yang telah di-digitised ini selanjutnya digunakan untuk mengontrol deposisi tinta, toner, atau paparan untuk energi elektromagnetik yang akan digunakan untuk mereproduksi data.
digital printing menggunakan sistem manajemen warna, yang membuat gambar tetap sama terlepas dari lokasi mereka dicetak.
Pada tahun 1993, mesin cetak warna digital pertama di dunia dirilis dengan nama Indigo, dan Indigo ini kelak menjadi pionir untuk mengubah dunia percetakan selamanya karena merupakan mesin digital printing pertama. Dengan Indigo, konsumen bisa memilih cetakan dalam jumlah kecil, personalisasi namun juga memiliki kualitas yang baik.
Kedahsyatan Indigo membuat Hewlett Packard Company membuat investasi sebesar US$ 100 juta pada tahun 2000, yang mewakili 13?ri saham perusahaan pada saat itu. Setahun setelahnya, tepatnya pada tanggal 6 September, HP mengumumkan bahwa mereka mengakusisi sisa saham yang bernilai US$ 629 juta.
Semenjak perilisan digital printing tersebut, pasar telah berkembang secara signifikan dan konsisten dan di tahun 2010, pasar digital printing diestimasikan bernilai US$ 85,2 milyar.
Seorang pakar industri percetakan bernama Chris Baker, yang juga merupakan mantan wakil presiden dari HP dan Indigo, memprediksi bahwa digital printing akan terus berkembang ke masa depan.
"Digital printing akan terus ada di masa depan. Bukan hanya untuk kebutuhan komersial: namun juga untuk penerbitan dan pengemasan. Saya percaya bahwa percetakan digital akan terus berkembang dan akan semakin besar di masa depan. Digital printing juga semakin cepat dan didesain untuk memegang lebih banyak tipe pencetakan"
Dan omongan Chris Baker terbukti, digital printing sekarang lebih digemari karena faktor kualitas dan efisiensi, dua hal yang juga ada di Quickprint Indonesia. Jika Anda ingin merasakan bagaimana efisien dan berkualitasnya digital printing, segera hubungi customer service kami.