Siapa yang tidak familiar dengan kata "vinyl"? Bukan hal yang mustahil jika yang terlintas di benak Anda adalah piringan hitam yang terkenal sebagai piringan sebagai penyimpan musik jika diputar dengan alat super kuno itu?
Vinyl pada dasarnya adalah materi plastik sintetis yang mempunyai paling banyak fungsi jika dibandingkan dengan plastik lainnya di belahan dunia lain. Tapi tahukan Anda bahwa penemuan materi yang sangat serbaguna ini tidak direncanakan, namun justru karena kecelakaan?
Pada tahun 1926, seorang pria bernama Waldo Semon dipekerjakan oleh perusahaan bernama BF Goodrich untuk mengembangkan sebuah substansi yang membantu menyambungkan logam dan karet. Bapak Waldo Semon, yang merupakan asisten dosen kimia di Universitas Washington, lalu melakukan riset untuk mengembangkan adhesif buatan manusia baru yang lebih murah jika dibandingkan alternatif yang tersedia.
Di tengah riset dan pengembangan, Waldo Semon mulai kehabisan bahan baku bromide, yang sangat penting untuk menciptakan adhesif baru. Untuk mendapatkan pengganti bromide, Waldo Semon berpikir untuk menggunakan klorida di dalam eksperimennya, terutama karena bahan ini memiliki stok yang melimpah pada saat itu.
Dengan menggunakan klorida dan bahan kimia lainnya serta menambahkan panas ke dalam ekuasi atau persamaan, Doktor Waldo kebetulan menemukan senyawa bernama polyvinyl chloride, yang pada saat itu masih berbentuk bubuk. Penelitian lebih lanjut perlahan mengungkapkan jika bubuk tersebut dicampur dengan solvent panas, maka akan menghasilkan gel kenyal ketika didinginkan. Materi tersebutlah yang dianggap sebagai polyvinyl chloride (PVC atau vinyl) pertama, yang lahir karena pencarian adhesif sintetis yang dilakukan Waldo.
Eksperimen lebih lanjut menunjukkan materi PVC memiliki potensi besar dan medium aplikasi yang banyak. Doktor Waldo berhasil membentuk hak sepatu dengan PVC dan juga bisa dibentuk sebagai lapisan untuk berbagai produk seperti kabel, tang, dll. Tapi, satu hal yang tidak dicapai oleh Doktor Waldo adalah tidak berhasil menempelkan PVC ke logam, yang justru menjadi target awal dia ketika melakukan eksperimen.
Tapi terlepas dari itu, penemuan tidak sengaja dari PVC yang memiliki banyak guna berhasil membuat perlahan banyak materi berbahan PVC yang masuk ke pasar. Pada tahun 1930an, mulai banyak payung dan jas hujan berbahan vinyl dengan model beragam. Setelah era ini, vinyl perlahan mulai masuk ke industri lain, salah satunya adalah industri otomotif.
Sejak saat itu, vinyl mulai banyak digunakan untuk beragam industri, dengan pengaplikasian dan kegunaan yang beragam juga. Di era sekarang, vinyl dikenal karena merupakan materi plastik paling serbaguna yng diciptakan manusia, sekaligus tipe plastik terbanyak kedua yang diproduksi di seluruh dunia.
Banyak dari Anda mengenal istilah vinyl siding, vinyl records, vinyl flooring, vinyl gloves dan vinyl lainnya, namun jarang yang mengetahui apa sebenarnya vinyl itu sendiri.
Vinyl sendiri bukanlah substansi natural, tetapi materi sintetis buatan manusia. Seperti yang telah disinggung di atas, plastik ini dibuat dari ethylene (biasanya di minyak mentah) dan chlorine (biasanya berada di garam). Ketika diproses, kedua subtansi ini dikombinasikan untuk membentuk getah polyvinyl chloride, atau yang lebih dikenal dengan nama vinyl.
Selain dikenal sebagai materi promosi, vinyl juga sering digunakan untuk konstruksi seperti vinyl flooring dan vinyl siding. Bahkan faktanya, karena sangat sering dipakai di industri konstruksi, banyak orang salah kaprah dengan menganggap materi vinyl hanya untuk konstruksi, padahal kenyataannya tidak demikian. Sebagai tambahan, vinyl bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan karena materi ini memiliki kemampuan untuk dikombinasikan dengan beragam aditif, sehingga vinyl sangat cocok untuk digunakan untuk berbagai produk.
Vinyl tahan terhadap kelembaban dan merupakan salah satu tipe plastik yang kuat dan tahan lama. Vinyl juga bisa diproduksi dengan berbagai tipe warna, baik warna yang solid atau transparan. Sifat umum lainnya dari vinyl adalah materi ini relatif lebih murah untuk diproduksi. Walaupun termasuk salah satu tipe plastik, tapi vinyl bisa dengan mudah didaur ulang sehingga tidak merusak lingkungan.
Berbicara tentang lingkungan, vinyl adalah materi yang sangat ramah lingkungan, bukan hanya karena materi ini mudah untuk didaur ulang, tapi juga karena berbagai alasan lainnya. Vinyl membantu dalam pelestarian sumber daya lingkungan karena 57?han vinyl terbuat dari garam biasa, yang merupakan zat alami yang dapat diperbarui. Sementara sisa 47% merupakan minyak mentah yang bisa didaur ulang sehingga membuatnya ramah lingkungan.
Banner dan tipe vinyl (flex material)
Selain digunakan sebagai bahan dasar di sticker, vinyl juga bisa digunakan di banner dengan istilah fleksi atau flex material.
Pertama-tama, Anda harus memahami lebih dulu apa itu materi flex. Materi ini adalah plastik tipis yang dilapisi dengan kain di belakangannya untuk memberikan ketahanan ekstra dalam menghadapi cuaca ekstrem seperti panas, hujan, dll.
Mesin yang digunakan untuk mencetak materi flex ini adalah mesin solvent yang menggunakan tinta khusus. Tinta ini tidak cepat pudar karena hujan deras atau cahaya matahari yang terik.
Proses pencetakan sendiri tergantung dari hasil cetakan apa yang Anda inginkan. Tapi umumnya proses pencetakan sangat sederhana. Materi flex yang telah dicetak akan diterangi oleh matahari dan tidak lagi membutuhkan cahaya artifisial seperti lampu untuk meneranginya. Selain bisa dibuat lebih tipis, material flex juga bisa dilapisi oleh matte dan glossy.
Tiga tipe flex/fleksi (berdasarkan ketebalannya)
Di Quickprint Indonesia, ada tiga jenis flex yang ditawarkan sebagai bahan dasar banner, yaitu; Chinese flex, Korean flex, dan German flex. Ketiga flex ini bisa diterapkan di berbagai banner seperti roll up banner, X banner dan juga custom banner.
-
Tersedia dalam dua 2 ukuran: 60x160 cm dan 85x200 cm
-
Media cetakan dibuat dari materi flex sesuai request
-
Frame belakang dibuat dari materi stainless steel
-
-
Tersedia dalam 2 ukuran: 60x160 cm dan 80x160 cm
-
Media cetakan dibuat dari materi flex
-
Frame belakang dibuat dari materi stainless steel
-
Tersedia dalam beberapa ukuran
-
Lebar maksimal yang dapat dicetak adalah 3 meter, selebihnya akan disambung
-
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang ukuran custom banner, hubungi Quickprint Indonesia di nomor (021) 5850808
-
Media cetakan dibuat dari bahan fleksi
-
Spanduk termasuk 4-6 eyelets/mata ayam